CATATAN GEOGRAFIS DAN SEJARAH KOTA TUBAN
Tuban dilihat dari peta Indonesia, letak geografisnya tuban terletak pada 111°30’ - 112°35’ BT 6°40’ - 7°18’ LS
Kemudian dari segi topografi, yang memiliki:
- Luas Daratan : 183.994.562 Ha ( 3,8% dari luas Wilayah Profinsi Jawa Timur )
- Panjang pantai 65 Km membentang dari arah timur Kecamatan Palang sampai arah barat Kecamatan Bulu Bancar.
- Luas Lautan : 22.608,00 Km persegi.
Dari segi geologi, keadaan tanah di Kabupaten Tuban terdiri dari :
- Mediteran merah kuning, berasal dari endapan batu kapur di daerah bukit sampai gunung ( 38% ) dari luas wilayah, terdapat dikecamatan Semanding, Montong , Kerek, Palang, Jenu, sebagian Tambakboyo, Widang, plumpang dan Merakurak
- Alluvial, berasal dari endapan didaerah daratan dan cekungan ( 34% dari luas wilayah, terdapat di Kecamatan Tambakboyo, Bancar, Tuban, Palang, Rengel, Soko, Parengan, singgahan, Senori dan Bangilan.
- Grumusol, Berasal dari endapan batuan di daerah yang bergelombang ( 5% dari luas wilayah ) terdapat dikecamatan Bancar, jatirogo, dan Senori.
- Ada dua musim, yaitu: musim penghujan dan musim kemarau
- Curah hujan rata-rata 3.376 mili meter per tahun.
- Jumlah hari hujan rata-rata 175 per tahun
selain memilki laut,pantai dan Pertanian yang subur juga memilki pegunungan
kapur. Hal ini yang menyebabkan Kota Tuban memilki Sumber daya alam yang
cukup baik, dan semestinya hal ini harus ditunjang dengan pengelolaan yang baik pula.
Batuan kapur mendominasi dataran wilayah tuban yang ikut mempengaruhi
sosial dan budaya dalam kehidupan masyarakat tuban. Karena kekayaan akan
batuan kapur, di kota Tuban berdiri pabrik Semen Gresik (yang sekarang
berubah nama menjadi Semen Indonesia) sampai sekarang bahkan semakin
besar dengan perluasan wilayah area pabrik.
SEJARAH
nama yang diberikan oleh Adipati Raden Arya Dandang Wacana pada saat
pembukaan hutan Papringan yang secara tidak terduga keluar sumber air.
Sumber air ini sangat sejuk dan meskipun terletak di tepi pantai utara pulau
Jawa, mata air tadi tidak bergaram, tidak seperti kota pantai lainnya. Dulunya
Tuban bernama Kambang Putih. Sudah sejak abad ke-11 sampai abad ke-15
dalam berita-berita para penulis Cina, Tuban disebut sebagai salah satu kota
pelabuhan utama Utara Jawa yang kaya dan banyak penduduk Tionghoanya.
Orang Cina menyebut Tuban dengan nama Duban atau nama lainnya adalah
Chumin. Pasukan Cina-Mongolia (tentara Tartar), yang pada tahun 1292 datang
menyerang Jawa bagian Timur (kejadian yang menyebabkan berdirinya
Kerajaan Majapahit) mendarat di pantai Tuban. Dari sana pulalah sisa-sisa
tentaranya kemudian meninggalkan pulau Jawa untuk kembali ke negaranya .
Tapi sejak abad ke-15 dan 16 kapal-kapal dagang yang berukuran sedang saja
sudah terpaksa membuang sauh di laut yang cukup jauh dari garis pantai.
Sesudah abad ke-16 itu memang pantai Tuban menjadi dangkal oleh endapan
lumpur. Keadaan geografis seperti ini membuat kota Tuban dalam perjalanan
sejarah selanjutnya sudah tidak menjadi kota pelabuhan yang penting lagi.
Seperti halnya dengan kota-kota lain di Jawa, pada umumnya sumber sejarah
kota Tuban sangat sulit didapat. Bahan tulisan yang ada penuh dengan
campuran antara sejarah dan legenda. Buku Serat Babad Tuban yang ditulis
oleh Tan Khoen Swie (1936), yang diteliti oleh H.J. de Graaf, disebut sebagai
salah satu sumber sejarah Tuban. Buku tersebut lebih memuat tentang masalah
pemerintahan serta pergantian penguasa di Tuban, sedang bentuk fisik kotanya
hampir tidak disinggung sama sekali.
Mengingat keadaan geografisnya, pada masa itu Tuban menjadi kota pelabuhan
yang penting. Mata pencaharian orang Tuban ialah menangkap ikan di laut,
bercocok tanam, beternak, dan berdagang. Hasil panennya adalah beras,
ternak, ikan dendeng, ikan kering, dan ikan asin yang dijual baik ke daerah
pelosok maupun kepada para saudagar di kapal-kapal dagang yang berlabuh
untuk me- nambah persediaan bahan makanan. Selain bekerja sebagai nelayan,
penduduk Tuban juga melakukan pembajakan dengan menggunakan perahu-
perahu kecil. Kapal dagang yang muatannya berharga yakni rempah-rempah,
yang sejak dulu mengarungi Laut Jawa dari dan ke kota-kota dagang besar, seperti Gresik dan Surabaya, jadi sasaran empuk mereka.
Tuban sering disebut-sebut sebagai kota penting di daerah pesisir utara Jawa
Timur. Telah terjalin persekutuan antara Tuban dan Jepara dalam cerita
mengenai Sandang Garba, juga antara Tuban dan Pasundan. Majapahit didirikan
oleh seorang pangeran dari Pasundan, yang bernama Jaka Sesuruh atau Raden
Tanduran. Ibu Jaka Sesuruh konon kelahiran Tuban, dan kakak laki-lakinya
bernama Arya Bangah yang kelak menjadi pejabat di Tuban. Hubungan antara
Tuban dan kota kerajaan di pelosok Jawa Timur, Majapahit, memang ada dalam
sejarah. Jalinan hubungan itu, pada abad ke-15 dan 16, dan bahkan sebelum
itu, benar-benar ada. Obyek Wisata Pantai Boom dahulu menjadi lokasi
pendaratan pasukan Tartar.
Ada beberapa alasan untuk percaya akan adanya hubungan antara Pasundan
dan Jawa Timur. Pada zaman dulu, mobilitas rakyat baik di wilayah kerajaan di
Jawa Tengah dan Jawa Timur maupun di laut sepanjang pesisir utara mulai
tumbuh lebih besar daripada masa kemudian. Di masa itu, para pejabat tidak
mau lagi melepaskan para petaninya demi menjamin masuknya hasil panen
tahunan secara teratur.
Posisi dinasti Ranggalawe di Tuban cukup penting. Ayah Ranggalawe, Dandang
Wacana, pergi ke Bali untuk mengambil Putri Bali bagi Raja Majapahit, Raden
Wijaya. Putri Bali ini kelak menjadi nenek ratu Majapahit yang kemudian dikenal
dengan nama Ratu Kenya. Ranggalawe sendiri dan putranya adalah pahlawan
keraton Ratu Kenya dalam peperangan melawan Adipati Blambangan, Menak
Jinggo, yang meminang dia. Ranggalawe menjadi pahlawan dalam balada-
balada klasik sejarah di Jawa Timur, yang disusun pada abad ke-15 atau
sesudahnya. Ranggalawe hidup sekitar tahun 1300, dan merupakan teman
seperjuangan sang pangeran pendiri Majapahit. Hingga kini nama Ronggolawe
pun identik dengan kota Tuban. Bahkan pesarean (makam) Ronggolawe diyakini
masyarakat Tuban berada di tengah kota Tuban, yakni tepatnya di kelurahan
Sidomulyo Kecamatan Tuban.
0 komentar:
Posting Komentar